Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

Pelatihan Pembuatan Mading Dua Dimensi di SMPN 30 Surabaya Windi Setiawan; Imayah Imayah; Edy Widayat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.059 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v4i2.895

Abstract

ABSTRACT The wall magazine is one of the means to gather students' creativity at school. Its existence indirectly is able to make students to dare to express their creative ideas in the form of poetry, short stories, or other works that can be visualized. SMPN 30 Surabaya is a school that has complete facilities. It's just that bulletin boards at the school don't attract students to work. So, there is a need for training in making two-dimensional wall magazine to make it more interesting. The Unitomo Community Service Team is conducting training in this regard. The assistance was carried out in three stages namely. The planning phase, the implementation phase, and the reflection phase. At the planning stage, the service team and partners coordinate about the time of service delivery. At the implementation stage, the service team provides assistance to students in making two-dimensional wall stickers. Then, at the reflection stage, the service team and partners discussed the sustainability of bulletin boards so that they could run in a sustainable manner. Keywords: magazine, wall magazine, two dimensions ABSTRAKMajalah dinding adalah salah satu sarana untuk menghimpun kreatifitas siswa-siswi di sekolah. Keberadaanya secara tidak langsung mampu membuat siswa untuk berani mengeluarkan ide kreatifnya baik dalam bentuk puisi, cerita pendek, atau karya lain yang dapat divisualisasikan. SMPN 30 Surabaya adalah satu sekolah yang memiliki fasilitas lengkap. Hanya saja papan buleting di seolah tidak menarik siswa untuk berkarya. Sehingga mereka membutuhkan pelatihan pembuatan mading dua dimensi agar tampak lebih menarik.  Tim pengabdian masyarakat Unitomo kali ini melakukan pelatihan berkaitan dengan hal tersebut. Pendampigan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, tim pengabdi bersama mitra berkoordinasi mengenai waktu pelaksanaan pemgabdian. Pada tahap pelaksanaan, tim pengabdi melakukan pendampingan kepada siswa dalam membuat mading dua dimensi. Selanjutnya, pada tahap refleksi, tim pengabdian dan mitra mendiskusikan mengenai keberlanjutan mading agar bisa berjalan secara berkesinambungan. Kata Kunci: majalah, majalah dinding, dua dimensi
Pengabdian Masyarakat Bagi Relawan Sampah di Desa Kemantren Windi Setiawan; Sulis Janu Hartati; Endang Legowati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.963 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1323

Abstract

This time, this community service aims to develop the creativity of waste bank volunteers to utilize existing waste into valuable materials. Indeed, the volunteer team had previously been able to make trash into items that had selling value such as bags, table cloths and so on. However, based on the desire of the volunteer team to be able to contribute to education, the service team presented a solution so that they could use what was available as a learning medium. Some of these learning media are number chess and counting funnels. Number chess has benefits for teaching number ordering material, the concept of larger or smaller numbers, and training students to have a tenacious and persistent attitude. While the counting funnel can be used to teach multiplication and division material. The state of learning media is very important in mathematics because everyone knows that abstract learning can be conveyed contextually by the presence of a learning media. Community service has been carried out with lesson study, namely the planning stage, implementation stage, and reflection stage. At the planning stage the servant determines the day and steps for making the media. At the implementation stage, the service team accompanies volunteers in making learning media. Meanwhile, in the reflection stage, the waste bank service team and volunteers discussed the advantages, disadvantages, and economic value possessed by each media Pengabdian masyarakat kali ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kreatifitas relawan bank sampah untuk memanfaatkan sampah yang ada menjadi bahan yang bernilai. Memang tim relawan sebelumnya telah mampu membuat sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual seperti tas, tapalak meja dan sebagainya. Namun, berdasarkan keinginan tim relawan agar dapat berkontribusi dalam pendidikan, maka tim pengabdi mengahadirkan suatu solusi agar dapat memanfaatkan apa yang ada menjadi media pembelajaran. Beberapa media pembelajaran tersebut yaitu catur angka dan corong hitung. Catur angka memiliki manfaaat untuk mengajarkan materi pengurutan bilangan, konsep bilangan lebih besar atau lebih kecil, serta melatih siswa untuk memiliki sikap ulet dan tekun. Sedangkan corong hitung dapat digunakan untuk mengajarkan materi perkalian dan pembagian. Keadaan media pembelajaran sungguh sangat penting dalam matematika karena semua telah mengetahui bahwa pembelajaran yang bersifat abstrak dapat tersampaikan secara kontekstual dengan adanya suatu media pembelajaran. Pengabdian masyarakat telah dilaksanakan dengan lesson study yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi. Pada tahap perencanaan pengabdi menentukan hari dan langkah-langkah pembuatan media. Pada tahap pelaksanaan, tim pengabdi mendampingi relawan dalam pembuatan media pembelajaran. Sedangkan pada tahap refleksi tim pengabdi dan relawan bank sampah mendiskusikan akan kelebihan, kekurangan, serta nilai ekonomis yang dimiliki oleh setiap media.